Sunday 16 December 2012
Sunday 9 December 2012
Thursday 15 November 2012
Bila ayah kata dia rindu, kita jawab nantilah hujung minggu.
Bila mak minta kita pulang, kita jawab kita belum lapang.
Bila ayah minta kita singgah, kita jawab kerja kita belum seles
Bila hati kita terguris, kita kata “Mak memang tak pernah faham”.
Bila hati kita terhiris, kita kata “Ayah memang tak ambil kisah”.
Tetapi:
Bila hati mak kita terguris, mak kata “Tak apa, dia masih muda”.
Bila hati ayah kita terhiris, ayah kata “Tak apa, belum sampai akalnya”.
Bila kita menagis tanda lapar, mak berlari bagai hilang kaki.
Bila kita merintih tanda derita, ayah bersengkang mata bagaikan tiada lena.
Bila kita sedih kerana gagal, mak setia membekalkan cekal.
Bila kita pilu kerana kecewa, ayah teguh berkata dia tetap bangga.
Saturday 11 February 2012
Anees Adibah
Kau buat ku teruja
Kau buat ku tertawa
Terbit rasa tersembnyi beku
Hingga rasa cemburu seperti
Pasangan kekasih yang hangat bercinta
Dan tak sanggup berpisah
Walau hanya sekejap
Aku sangat merindui kau
Senang sekali kau ada
Tapi bagaimana ku kata padanya
Dia yang ada seperti tiada
Dengan dia cinta jadi sebuah ritual
Haruskah aku kejam demi rasa
Tolong lepaskanku dari sengsara ini
Dia bukan tak cantik
Dia bukan tak baik
Hanya kekosongan yang ada
Di sudut hatiku tak bisa diusik
Hingga cinta jadi kematu
Tiada yang nak gaduh
Tiada yang nak tentang
Hingga rasa menjadi kering kontang
Tapi bagaimana ku kata padanya
Dia yang ada seperti tiada
Dengan dia cinta jadi sebuah ritual
Haruskah aku kejam demi rasa
Tolong lepaskanku dari sengsara ini
Tapi bagaimana ku kata padanya
Dia yang ada seperti tiada
Dengan dia cinta jadi sebuah ritual
Haruskah aku kejam demi rasa
Bagaimana harus ku kata padanya
Dia yang ada seperti tiada
Dengan dia cinta jadi sebuah ritual
Haruskah aku kejam demi rasa
Tolong lepaskanku dari sengsara ini